Isnin, 23 Mac 2009

Rock Climbing


Berdasarkan teknik maupun peralatan yang digunakan, rock climbing sendiri oleh para penggiatnya kemudian dibedakan menjadi dua level yang berbeda: free climbing dan artificial climbing. Level yang paling orisinal adalah free climbing atau pemanjatan bebas yaitu pemanjatan tebing tanpa menggunakan alat bantu sama sekali kecuali tali pengaman yang tidak memengaruhi gerak pemanjatan. Di sini pemanjat (climber) bergantung penuh pada kekuatan jemarinya, kelincahan, dan keahlian individualnya dalam menyiasati kondisi tebing dan mengatasi rintangan medan pemanjatan.
Level yang satu lagi lebih 'manipulatif' yaitu yang dikenal dengan nama artificial climbing. Kalau dalam free climbing alat bantu yang digunakan hanya sebagai perangkat pengaman pemanjatan maka dalam artificial climbing, sang climber akanmenggunakan alat bantu sebisanya untuk mempermudah pemanjatan.
Ada sederetan perlengkapan yang paling umum dalam kegiatan panjat tebing berupa: tali (hawserlite/kernmantel), carabiner (cincin kait), harness (body harness atau full body harness), runner (cincin pengait tali), piton (paku tebing), hammer (palu tebing), chock (alat bantu pengait), helm, bolt, stirrup (semacam tangga praktis), sling, figure of eight, prusik rope...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan