Tulisan Sulung di Sinar Harapan 13 Agustus 2003.
Ada satu doktrin bagi para pengarung jeram yang harus dicamkan benar-benar: Jangan pernah mengarungi bagian sungai yang kita belum pernah melihatnya. Buat para pemimpin perjalanan pengarungan sungai, parameter bisa mengintai jeram adalah harus bisa menentukan di mana saja titik-titik berbahaya di sungai tersebut, menentukan arus mana yang akan dipilih, dan juga bisa memutuskan daerah-daerah mana saja yang bisa dijadikan titik evakuasi dan titik dilakukannya pengintaian jeram.Ada beberapa faktor yang menentukan para pengarung jeram melakukan pengintaian jeram. Biasanya kemampuan tim dan kepiawaian pemimpin perjalanan menjadi dasar dilakukannya pengintaian jeram (scouting). Buat tim yang kurang berpengalaman, bisa jadi mereka melakukan pengintaian jeram dari pinggir sungai di jenis sungai kelas III. Tapi buat para pengarung jeram berpengalaman di sungai-sungai berkelas III, mereka kadang hanya melakukan scouting dari atas perahu saja.Daya pandang di sungai juga menjadi satu faktor penting dilakukan pengintaian. Di sungai berkelok dan banyak patahan biasanya dlakukan lebih banyak pengintaian jeram dari pinggir sungai. Tapi untuk sungai berjenis continuous (berjeram sambung-menyambung) dengan penampang terbuka biasanya hanya dilakukan pengintaian dari atas perahu saja.Banyak teknik yang bisa dilakukan dalam mengintai jeram. Yang pertama mengintai dengan tetap berada di atas perahu. Biasanya ini dilakukan di bagian sungai yang flat (datar) dan hanya berjeram kelas II saja. Atau disungai dengan arus jelas kelihatan hingga keseluruhan anggota tim bisa melihat dan melewati sesuai dengan keinginan.Ada juga teknik mengintai dengan memelankan laju perahu dan melakukan sedikit manuver. Di bagian sungai yang agak berarus deras dan mulai berjeram agak besar. Biasanya dilakukan usaha untuk lebih melambatkan laju perahu dengan melakukan dayung mundur. Ini berguna agar pemimpin perjalanan bisa punya waktu untuk memilih jalur mana yang akan ditempuh.Ada juga teknik pengintaian dengan cara berpindah dari satu eddies (pusaran air) ke eddies berikutnya. Biasanya banyak pusaran air dipinggir sungai yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan scouting. Berpindah dari satu pusaran air ke pusaran air berikutnya memberikan kita kesempatan untuk melihat bagaimana keadaan sungai di depan dan memutuskan kelangsungan jalannya pengarungan.Teknik pengintaian yang paling sering dilakukan dalam pengintaian adalah melihat bagian sungai di depan dengan berjalan melalui pinggir sungai. Kalau dalam trip perjalanan wisata, biasanya hanya pemimpin perjalanan saja yang melakukan kegiatan ini. Tapi bila dalam perjalanan ekspedisi sungai, biasanya keseluruhan anggota tim bersama melakukan teknik ini. Kegiatan ini berguna untuk menyepakati bersama, jalur mana yang dipilih oleh keseluruhan anggota tim. Titik mana saja diperlukan kesiapan anggota tim yang lain untuk mem-back up keselamatan anggota tim yang akan mengarungi jeram tersebut, menyiapkan rencana-rencana cadangan dan yang terakhir menyiapkan mental bila terkena bahaya di daerah tersebut.Bagi para peminat kegiatan kegiatan arung jeram ekspedisi, bisanya mereka menandakan daerah-daerah yang berbahaya dengan marker-marker yang jelas terlihat mata. Biasanya dipasang bendera-bendera dipinggir sungai sebelum daerah bahaya tersebut. Agar dapat menjadi peringatan tanda bahaya dan disarankan melakukan pengintaian di titik tersebut
Laman Sesawang Bersawang Suda
-
Laman sesawang ini dah semakin teruk bersawang. Semuanya gara-gara kurang
daya kemampuan aku untuk beristiqamah di dalam meneruskan penulisan. Aku
gagal......
5 tahun yang lalu
Tiada ulasan:
Catat Ulasan